HOME

Rabu, 03 Maret 2010

Nikmatnya Sekretaris cantik

Fabiola, yang biasa dipanggil Febby, seorang wanita cantik berusia 25 tahun.
Febby bekerja disalah satu perusahaan pariwisata yang cukup terkenal sebagai
sekretaris. Tubuh Febby cukup sintal dan berisi, didukung dengan sepasang gunung
kembar berukuran 36B serta wajah yang cantik, membuat setiap pria pasti
meliriknya, setiap kali ia berjalan.
Seperti biasa setiap hari Febby pergi ke kantornya di bilangan Roxi Mas, yang
tanpa disadarinya ia dibuntuti sekelompok pemuda iseng yang hendak menculiknya.

Sudah beberapa hari para pemuda itu mempelajari kebiasaan Febby pergi dan pulang
kantor. Dan hari itu mereka sudah menyusun rencana yang matang untuk menculik
Febby. Tiba-tiba dijalan yang sepi taksi yang ditumpangi Febby dicegat secara
tiba-tiba, dan sambil mengancam sopir taksinya, mereka langsung menyeret Febby
masuk kedalam mobil mereka, dan tancap gas keras-keras, hingga akhirnya mobil
mereka larikan kearah pinggir kota, dimana teman-teman mereka yang lain sudah
menunggu disebuah rumah yang sudah dipersiapkan untuk 'mengerjai' Febby.

Didalam mobil Febby diapit oleh dua orang pemuda berkulit hitam, sedangkan yang
dua lagi duduk dikursi depan. Febby sudah gemetaran karena takut, dan benar-benar
tidak berdaya ketika dua orang yang mengapitnya memegang-megang tubuhnya yang
sintal dan putih itu. Dua pasang tangan hitam bergentayangan disekujur tubuhnya,
yang kebetulan pada hati itu Febby mengenakan rok lebar sebatas lutut, dengan
atasan blouse putih krem yang agak tipis, hingga bra Wacoal hitam yang
dikenakannya lumayan terlihat jelas dari balik blouse tersebut.

Dengan leluasa disepanjang jalan tangan-tangan jahil tertersebut bergentayangan
dibalik rok Febby sambil meremas-remas paha putih mulus tersebut, hingga
akhirnya mereka tiba dirumah tersebut, dan mobil langsung dimasukkan kedalam
garasi dan rolling doorpun langsung ditutup rapat-rapat. Febby yang sudah
terikat tangan dan kakinya, serta mulut tersumpal dan mata ditutup saputangan
digendong masuk kedalam ruang tamu, dan didudukkan disofa yang cukup lebar.

Ikatan tangan, kaki, mulut dan mata Febby dibuka, dan alangkah terkejutnya ia
sekitar tiga puluh pemuda yang hanya memakai cawat memandanginya dengan penuh
nafsu seks. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Febby pun mulai dikerjai oleh mereka.
Febby yang sudah tidak berdaya itu hanya bisa duduk bersandar di sofa dengan
lemas ketika salah seorang lelaki mulai membuka kancing blouse-nya satu persatu
hingga blouse putih tersebut dicopot dari tubuh sintalnya itu.

Beberapa orang lagi berusaha membuka rok merah Febby hingga Febby pun akhirnya
hanya memakai bra hitam serta celana dalam nylon berwarna hijau muda, dan
membuat dirinya terlihat makin menggairahkan, dan spontan saja para pemuda
berandal tersebut langsung terlihat ereksi dengan kerasnya. Celana dalam Febby
pun langsung buru-buru dilepas dan menjadi rebutan untuk mereka.

Febby dipaksa duduk dengan mengangkang lebar-lebar, hingga vagina-nya yang
ditumbuhi rambut-rambut halus itu terlihat dengan jelas, dan mereka pun
bergantian menjilati serta menghisap-hisap bibir vagina Febby dengan nafsunya.
Kepala mereka terlihat tenggelam diantara kedua pangkal paha Febby, sementara
yang lainnya bergantian meremas-remas kedua gunung kembar Febby yang montok itu.
Kop BH Febby diturunkan ke bawah hingga kedua gunung kembarnya muncul
bergelayutan dengan indahnya, dan menjadi bulan-bulanan pemuas nafsu untuk
mereka.

Tidak puas dengan hanya meremas-remas saja, beberapa orang mulai mencoba untuk
mengisap-ngisap puting susu gunung kembar Febby yang ranum itu, hingga akhirnya
Febby pun dipaksa oral seks untuk mereka. Bergantian mereka memaksa Febby untuk
mengulum-ngulum batang penis mereka keluar masuk mulutnya. Kepala Febby
dipegangi dari arah belakang hingga tidak bisa bergerak, sementara itu yang lain
bergantian mengeluar-masukkan batang penis mereka dimulut Febby yang seksi itu
hingga mentok kepangkal paha mereka.

Batang penis yang rata-rata panjangnya 17 senti itu terlihat masuk semua kedalam
mulut Febby, hingga mencapai kerongkongannya. Tak ketinggalan Febby pun dipaksa
untuk 'mencicipi' buah zakar mereka secara bergantian. Sepasang buah sakar
tampak terlihat dikulum Febby hingga masuk semua kedalam mulutnya yang mungil
itu. Wajah Febby yang cantik itu bergantian ditekan-tekan diselangkangan para
pemuda berandal tersebut hingga buah sakar mereka masuk semua kedalam mulutnya.

Setelah puas dengan acara 'pemanasan' tersebut Febby pun dipaksa tiduran diatas
kanvas diruang tamu tersebut dan dengan paha yang mengangkang lebar, batang
penispun mulai keluar masuk vagina Febby yang masih 'rapat' itu, mereka dengan
tidak sabarnya bergantian menjajal vagina Febby dengan batang penis mereka yang
rata-rata panjang dan besar itu. Bagi yang belum kebagian jatah terpaksa
memainkan-mainkan penisnya diwajah dan mulut Febby.

Beberapa orang dengan nafsunya memukul-mukulkan batang penisnya di wajah Febby
sambil mendesah-desah dengan nafsu. Bosan dengan gaya tiduran, Febby dipaksa
duduk di sofa lagi dengan paha mengangkang lebar dan kembali 'di embat'
bergantian, sementara bibir Febby tetap sibuk dipaksa mengulum batang penis yang
tampak mengkilat karena air liur Febby yang menempel di batang penis tersebut.

Sementara para pemuda yang mendapat giliran mengocok vagina Febby tampak sangat
bersemangat sekali hingga bunyi batang penis yang keluar masuk vagina Febby
terdengar sangat jelas. Hampir dua jam sudah Febby "dikerjain" dengan intensif
oleh puluhan pemuda tersebut, hingga akhirnya satu persatu mulai berejakulasi.
Tiga puluh pemuda mengantri Febby untuk berejakulasi diwajah Febby yang cantik
itu.

Dimulai oleh empat orang berdiri mengelilingi Febby dengan batang penis menempel
disekitar wajah Febby yang cantik. Sementara seorang lagi mengocok vagina Febby
dengan nafsunya, hingga akhirnya ia tak tahan lagi dan mencabut batang penisnya
dari vagina Febby, dan.... croott.... crootttt... croooottttt!!! air mani
muncrat mengenai sekujur wajah Febby, melihat hal tersebut yang lain pun tak mau
ketinggalan dan bergantian mengocok-ngocok batang penisnya cepat-cepat diwajah
dan mulut Febby, hingga berakhir dengan semprotan air mani diwajahnya. Bahkan
tak sedikit mengeluarkan airmani nya didalam mulut Febby, lalu memaksa Febby
untuk menelannya.

Sekitar dua puluh menit, wajah Febby dihujani 'air mani' yang kental itu, hingga
Febby terlihat basah kuyub oleh sperma mulai dari rambut hingga gunung kembarnya
terlihat mengkilat oleh basahnya sperma puluhan pemuda berandal tersebut.


Part II

Jam menunjukkan pukul jam satu siang, dan Febby pun baru selesai 'dikerjain'
oleh mereka, dan terlihat lemas tak berdaya dengan muka yang masih belepotan
sperma. Tiga orang pemuda membawa Febby kedalam kamar mandi yang terlihat sangat
mewah, dan memandikan Febby dengan air hangat serta sabun cair yang sangat wangi.
Febby disuruh tiduran sambil direndam air hangat, sementara ketiga pemuda
tersebut bergantian menyabuni tubuh Febby yang putih sintal itu dengan bernafsu,
sambil sesekali meremas-remas selangkangan dan gunung kembar Febby yang terasa
licin oleh sabun tersebut. Hingga akhirnya ketiga pemuda tersebut sudah tidak
tahan lagi dan Febby pun diperkosa lagi didalam kamar mandi itu.

Mereka mengeluarkan Febby dari bak rendam, dan dibawah pancuran air hangat Febby
dipaksa nungging, dan dua pemuda bergantian menyetubuhi Febby dari arah belakang,
sedangkan yang satunya mengeluarmasukkan batang penisnya di mulut Febby, sambil
memegangi rambut Febby hingga kepala Febby tidak dapat bergerak. Setengah jam
sudah Febby 'diobok-obok' didalam kamar mandi, dan diakhiri dengan meyemprotkan
air mani masing-masing didalam mulut Febby, dan tiga porsi air mani itu dalam
sekejap sudah pindah kedalam mulut Febby, dan sisa-sisa sperma masih terlihat
berceceran disekitar wajah Febby yang putih itu.


Part III

Selesai dimandikan, Febby kembali didandani hingga terlihat sangat cantik. Bra
hitamnya yang berukuran 36B itu kembali dipasangkan. Celana dalam nylon Febby
sudah raib jadi rebutan, hingga vagina Febby dibiarkan terlihat, sementara
beberapa pemuda berandal itu sibuk menjepretkan kamera digitalnya kearah Febby.
Febby dipaksa berpose dengan berbagai gaya yang sensual, mulai dari adegan
membuka bra nya sendiri hingga duduk mengangkang sambil memasukkan batangan
ketimun kedalam vaginanya.

Puas mengambil berbagai pose Febby, seorang pemuda mengambil dua gelas minuman
dari dalam kulkas dan sepotong hamburger untuk Febby. Dan betapa terkejutnya
Febby ketika tahu bahwa dua gelas minuman tersebut adalah sperma yang sudah
disimpan berhari-hari di dalam kulkas. Seorang pemuda lagi mengambil suntikan
besar tanpa jarum. Febby dipaksa membuka mulut lebar-lebar, sementara salah
seorang menyedot sperma dalam gelas tersebut dengan suntikan besar itu, kemudian
menyuntikkannya kedalam mulut Febby, hingga tertelan langsung kedalam
tenggorokkannya. Mereka dengan brutalnya bergantian menyuntikkan 'air mani basi'
itu ke mulut Febby hingga habis satu gelas penuh. Masih sisa satu gelas lagi,
dan hamburger untuk Febby pun diolesi penuh dengan sperma tersebut, dan Febby
pun dipaksa makan hingga habis. Sisa sperma sebanyak setengah gelas terpaksa
disedot Febby dengan sedotan hingga tandas tak bersisa.

Selesai 'memberi makan' Febby, mereka kembali mengantri Febby. Namun kali ini
Febby tidak disetubuhi, mereka hanya memaksa Febby mengulum-ngulum batang penis
mereka dimulut Febby, serta mengocok-ngocoknya dengan kedua tangan Febby yang
lentik itu. Tiga puluh batang penis kembali bergantian dikulum-kulum Febby,
sementara yang lainnya memaksa Febby menggenggam batang penisnya dengan kedua
tangannya, yang lainnya lagi sibuk memain-mainkan alat kelaminnya diwajah dan
rambut Febby. Hingga akhirnya Febby kembali dihujani puluhan porsi sperma segar
di wajah dan mulutnya. Pertama kali sperma muncrat dari lubang penis tepat
didepan wajah Febby hinggga tepat mengenai dahi hingga bibir Febby, yang lainnya
pun ikut menyusul hingga puluhan semprotan sperma berhamburan diseluruh wajah
Febby yang cantik itu. Sementara itu dua orang pemuda dari kiri dan kanan Febby
menyendoki air mani yang bertetesan di wajah Febby, lalu menyuapinya hingga
mereka puas.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar